Senin, 10 November 2014 0 komentar

Tugas Softskill (audit sistem SIA bebasis teknologi informasi)


A.      Ruang lingkup audit sistem infromasi
Sesuai dengan tujuannya, audit manajemen dilaksanakan untuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi pengelolaan sumber daya, serta efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, audit manajemen diarahkan untuk menilai secara keseluruhan pengelolaan operasional objek audit, baik fungsi manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian) maupun fungsi-fungsi bisnis perusahaan secara keseluruhan ditujukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Bagaimana pengelolaan berbagai program/aktivitas pada setiap fungsi bisnis perusahaan, apakah sudah dikelola dengan prinsip-prinsip kehematan, efisiensi, dan secara efektif dapat mencapai tujuannya? Hal ini merupakan kajian dari audit manajemen. Audit manajemen pada berbagai fungsi perusahaan dan ruang lingkup auditnya akan diuraikan lebih lanjut di bagian berikut.
Ø  Audit Manajemen pada fungsi Pemasaran
Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai bagaimana setiap program/aktivitas pemasaran yang dilakukan mencapai tujuannya melalui pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan efisien. Disamping itu, audit juga dilakukan terhadap bagaimana perusahaan menetapkan strategi pemasarannya apakah sudah sesuai dengan lingkungan pemasaran yang dihadapi perusahaan, intensitas persaingan, dan berbagai keterbatasan yang secara internal dihadapi perusahaan. Beberapa ruang lingkup audit manajemen pemasaran meliputi :
a.             Lingkungan pemasaran
Menekankan audit pada analisis terhadap kondisi ekonomi makro yang berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung kepada aktivitas pemasaran perusahaan.
b.            Strategi Pemasaran
Menekankan kepada penelaahan terhadap tujuan dan strategi pemasaran
c.             Organisasi PemasaranMenekankan pada penilaian terhadap kemampuan struktur organisasi pemasaran dalam menerapkan strategi yang telah ditetapkan.
d.            Produktivitas Pemasaran
Menekankan pada pengujian terhadap berbagai program/aktivitas pemasaran dan pengeluaran biaya yang berkaitan dengan aktivitas tersebut.
e.            Fungsi Pemasaran
Menekankan audit pada penilaian terhadap berbagai unsur bauran pemasaran yang ditetapkan perusahaan.




Ø  Audit Manajemen pada fungsi produksi dan operasi
Audit Manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap ketaatan perusahaan dalam menerapkan berbagai aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam operasi perusahaan. Di samping itu, audit pada fungsi ini juga ditujukan untuk menilai ekonomisasi dan efisiensi pengelolaan sumber daya dan efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Ruang lingkup audit ini meliputi :
1.     Perencanaan produksi
2.     Pengendalian kualitas (quality control)
3.      Produktivitas dan efisiensi.
4.     Metode dan standar kerja.
5.     Pemeliharaan peralatan
6.     Organisasi manajemen produksi dan operasi.
7.     Plant dan layout
3.       Audit manajemen pada fungsi sumber daya manusia
Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan SDM perusahaan sudah terpenuhi dengan cara yang hemat, efisien, dan efektif. Ruang lingkup pada audit ini mencakup keseluruhan dari proses SDM yang meliputi:
1.     Perencanaan tenaga kerja
2.     Penerimaan (rekrutment) karyawan
3.     Seleksi
4.     Orientasi dan penempatan
5.     Pelatihan dan pengembangan
6.      Penilaian kerja
7.     Pengembangan karir
8.     Sistem imbalan dan kompensasi
9.      Perlindungan karyawan
10.  Hubungan karyawan
11.  Pemutusan hubungan kerja (PHK)


Ø  Audit Manajemen Pada fungsi Sistem Informasi
Audit manajemen pada fungsi system informasi menekankan pada penilaian terhadap keandalan system informasi yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan berbagai informasi yang diperlukan secara akurat dan tepat waktu. Sistem informasi mencerminkan system pengendalian yang diterapkan perusahaan. Oleh karena itu, keandalan system suatu system informasi berhubungan erat dengan keandalan system pengendalian yang diterapkan perusahaan. Untuk menilai keandalan system informasi ini dapat dilihat apakah tujuan pengendalian di dalam perusahaan telah tercapai atau tidak. Dengan berkembangnya teknologi saat ini, sebagian besar audit manajemen pada fungsi ini diarahkan untuk audit system informasi yang berbasis computer (EDP). Ruang lingkup audit ini meliputi :
1.     Dukungan satuan pengolah data.
2.     Perencanaan pengolahan data
3.     Organisasi pengolahan data
4.     Pengendalian pengolahan data
5.     Audit Manajemen lingkungan

Ø  Ruang lingkup audit sistem informasi personalia
Pada umumnya yang dilaksanakan dalam suatu perusahaan mengenai tugas-tugas personalia ada tiga yaitu:
1.       Procuring(mendapatkan karyawan)
a.       memperoleh tenaga kerja
b.       membuat anggaran tenaga kerja
c.        menarik tenaga kerja
d.       membuat JOBhttp://cdncache-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png analysis, job description, dan job specification
e.        menetapkan dan menghubungi sumber-sumber tenaga kerja
f.         mengadakan seleksi terhadap calon tenaga kerja

Ø  Developing(mengembangkan karyawan)
a.       memajukan atau mengembangkan tenaga kerja
b.      melatih dan mendidik tenaga kerja
c.        mempromiosikan dan memindahkan tenaga kerja
d.      mengadakan penilaian kecakapan tenaga kerja




Ø       Mantaining (mempertahankan karywawan)

a.       memanfaatkan tenaga kerja
b.       memberhentikan tenaga kerja
c.        memensiunkan tenaga kerja
d.      memberi kompensasi
e.      mengurus kesejagteraan pegawai termasuk pembayaran upah, perumahan, rekreasi, pengobatan
Audit secara logis dimulai dengan mereview kerja departemen sumberdaya. Untuk memeriksa hanya beberapa aspek system manajemen personalia, auditor bisa mengabaikan topik-topik lain. Tim audit hendaknya :
1.    Mengidentifikasikan siapa yang bertanggung jawab atas setiap kegiatan
2.     Menentukan sasaran-sasaran yang akan dicapai oleh setiap kegiatan
3.    Mereview berbagai kebijaksanaan dan prosedur yang digunakan untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut.
4.   Menentukan besarnya sample catatan-catatan dalam system informasi personalia untuk mempelajari apakah kebijaksanaan dan prosedur diikuti secara besar
5.    Menyiapkan laporan audit
6.   Mengembangkan rencana tindakan koreksi terhadap kesalahan-kesalahan dalam sasaran, kebijaksanaan dan prosedur.
7.   Melaksanakan tindak lanjut untuk memastikan apakah masalah-masalah temuan audit telah dipecahkan.

B.      Langkah-langkah untuk melakukan Audit Teknologi Sistem Informasi

Ø  Apakah kebijakan keamanan (security policy) memadai dan efektif ?
a.       Jika data dipegang oleh vendor, periksa laporan ttg kebijakan dan prosedural yg terikini dr external auditor
b.      Jika sistem dibeli dari vendor, periksa kestabilan finansial
c.       Memeriksa persetujuan lisen (license agreement)

Ø  Kontrol keamanan fisik 

a.       Periksa apakah keamanan fisik perangkat keras dan penyimpanan data memadai
b.      Periksa apakah backup administrator keamanan sudah memadai (trained,tested)
c.       Periksa apakah rencana kelanjutan bisnis memadai dan efektif
d.      Periksa apakah asuransi perangkat-keras, OS, aplikasi, dan data memadai


Ø  Kontrol keamanan logikal 

a.       Periksa apakah password memadai dan perubahannya dilakukan reguler
b.      Apakah administrator keamanan memprint akses kontrol setiap user
c.       Memeriksa dan mendokumentasikan parameter keamanan default
d.      Menguji fungsionalitas sistem keamanan (password, suspend userID, etc)
e.      Memeriksa apakah password file / database disimpan dalam bentuk tersandi dan tidak dapat dibuka oleh pengguna umum
f.        Memeriksa apakah data sensitif tersandi dalam setiap phase dalam prosesnya
g.       Memeriksa apakah prosedur memeriksa dan menganalisa log memadai
h.      Memeriksa apakah akses kontrol remote (dari tempat yang lain) memadai: (VPN,
i.         CryptoCard, SecureID, etc)
j.        Menguji Kontrol Operasi 
k.       Memeriksa apakah tugas dan JOBhttp://cdncache-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png description memadai  dalam semua tugas dalam operasi tsb
l.         Memeriksa apakah ada problem yang signifikan
m.    Memeriksa apakah control  yang menjamin fungsionalitas sistem informasi telah memada



Daftar pustaka
http://encal.blogspot.com/2012/06/ruang-lingkup-audit-sistem-informasi.html
0 komentar

Tugas Softskill SIA (Pengendalian SIA)

PENGENDALIAN SIA
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
·         Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
·         Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
·         Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

1.      Penilaian Resiko
Organisasi harus sadar akan dan berurusan dengan risiko yang dihadapinya. Organisasi harus menempatkan tujuan, yang terintegrasi dengan penjualan, produksi, pemasaran, keuangan, dan kegiatan lainnya, agar organisasi beroperasi secara harmonis.  Organisasi juga harus membuat mekanisme unuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko yang terkait..    
Semua organisasi menghadapi resiko. Contoh-contoh resiko antara lain perubahan tuntutan pelanggan, ancaman persaingan, perubahan peraturan, perubahan factor ekonomi seperti perubahan suku bunga, dan pelanggaran karyawan terhadap prosedur perusahaan. Setelah resiko dapat diidentifikasi, maka dapat dilakukan analisis untuk memperkirakan besarnya pengaruh dari resiko tersbut serta tingkat kemungkinan terjadinya, dan menentukan tindakan-tindakan untuk meminimumkannya.

2.      pengertian dan luang linkup pengendalian ancaman ancaman terhadap SIA
 Sistem informasi akuntansi adalah sekumpulan sumberdaya yang diatur untuk mengubah data transaksi keuangan menjadi informasi keuangan (akuntansi). Produktivitas perusahaan dapat ditingkatkan dengan sistem informasi akuntansi yang baik.

Ruang lingkup SIA:

Ruang lingkup Implementasi aplikasi Sikompak pada Bagian Akuntansi/Pembukuan meliputi pencatatan dan pengolahan data atas transaksi keuangan yang meliputi penjurnalan, posting hingga menghasilkan laporan keuangan perusahaan (General Ledger System).
Ruang lingkup Sistem Informasi Aktiva Tetap dan Persediaan terdiri dari mutasi penambahan dan pengurangan pada aktiva tetap dan persediaan serta perhitungan penyusutan dan nilai buku aktiva tetap.
Ruang Lingkup implementasi Billing System yang telah terkomputerisasi terdiri dari beberapa sub-sistem antara lain sub-sistem penyambungan baru, sub-sistem administrasi rekening, sub-sistem pelayanan pelanggan (customer service) dan sub-sistem penagihan dan penerimaan kas.

3.      Langkah Pengendalian SIA
Terdiri dari struktur organisasi dan prosedur-prosedur serta catatan-catatan yang berkaitan dengan pengamanan aktiva dan dapat dipercayanya catatan financial, dan konsekuensinya, organisassi, prosedur,dan catatan-cataan itu disusun untuk memberikan jaminan yang cukup dalam arti :

Transaks-transasidilkasanakan sesuai dengan pengesahan (otorisasi) manajemen yang umum maupun yang khusus.
 Transaksi-transaksi dicatat untuk 


(1) memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip auntansiyang umunya diterima atau kriteria-kriteria lain yang perlu untuk laporan-laporan tersebut dan

 (2) menunjukkan pertanggungjawaban atas aktiva.

  • ·         Access(penggunaan) aktiva hanya diperbolehkan bilasesuai dengan otorisasi manajemen
  • ·         Tanggung-jawab atas aktiva (menurut catatan) dibandingkan dengan aktiva yang ada setiap waktu tertentu dan diambil tindakan yang perlu bila ada perbedaan-perbedaan.
Prosedur pengendalian diterapkan untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa sasaran bisnis akan tercapai, termasuk penggelapan. Diantara prosedur-prosedur itu adalah:
a)      Pegawai yang kompeten, perputaran tugas, dan cuti wajib.
b)      Pemisahan tanggung jawab untuk operasi yang berkaitan.
c)      Pemisahan operasi, pengamanan aktiva, dan akuntansi.
d)     Prosedur pembuktian dan pengamanan.
e)      Pemantauan

4.      Dasar Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi (accounting system) adalah metode dan prosedur untuk mengupulkan, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan.
Sistem akuntansi berkembang melalui tiga langkah ketika perusahaan dan mengalami perubahan.

  •   Langkah pertama, analisis (analysis) terdiri dari
1)      identifikasi kebutuhan dari pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan 2) penentuan bagaimana system akan menyajikan informasi tersebut.

Langkah kedua, sistem akuntansi didesain (desaigned) sehingga mampu memenuhi kebutuhan para pengguna.
Pada langkah terakhir, system akuntansi diterapkan (implemented) dan digunakan.
Pengendalian internal dan metode pengolahan data merupakan hal yang mendasar dalam sistem akuntansi. Pengendalian internal (internal control) adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi usaha yang disajikan akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta peraturan telah diikuti.

2)      Pengendalian Internal

Tujuan pengendalian internal adalah memberikan jaminan yang wajar bahwa:
a)      Aktiva dilindungi dan digunakan untuk pencapaian tujuan usaha.
b)      Informasi bisnis akurat.
c)      Karyawan mematuhi peraturan dan ketentuan.

Pengendalian internal dapat melindungi aktiva dari pencurian, penggelapan, atau penempatan aktiva pada lokasi yang tidak tepat. Salah satu pelanggaran serius terhadap pengendalian internal adalah penggelapan oleh karyawan
Unsur-unsur pengendalian internal (elements of internal control) adalah:



DAFTAR PUSTAKA



http://wijiraharjo.wordpress.com/2007/12/10/sistem-akuntansi-dan-pengendalian-internal/
Jumat, 10 Oktober 2014 0 komentar

Tugas Softskill SIA (pembuatan model dan desain database)

Pembuatan Model Data Dan Desain Database

Perancangan Database adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem.
Tujuan Perancangan Database :
·         untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan user secara khusus dan aplikasi-aplikasinya
·          memudahkan pengertian struktur informasi.
·         \mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan (response time, processing time, dan storage space)

Proses Desain Database
Di dalam proses desain database terdapat enam langkah dasar, yaitu :

·         Analisis Persyaratan : memahami dan mengetahui data yang harus disimpan dalam database, aplikasi apa yang harus dibangun di atasnya, jenis operasi apa yang akan digunakan, dst.
·          Desain Data Base Konseptual : berdasarkan informasi yang diperoleh dari tahap analisis persyaratan inilah dipergunakan untuk mengembangkan deskripsi data menjadi lebih tinggi. Pada langkah ini desainer sering membuat yang anmanya model E-R yang tujuan untuk membuat penyederhanaan gambaran tentang data yang sesuai dengan pemikiran user / pengguna.
·         Desain Data Base Logika : disinilah proses merubah model E-R skema database yang rasional. Dengan tujuan untuk mendapatkan skema konseptual pada data rasional sehingga sering disebut skema logika.
·         Perbaikan Skema : pengecekan sekumpulan relasi dalam skema sebelumnya (skema database rasional), supaya dapat menemukan problem yang ada dan memperbaikinya.
·         Desain Data Base Fisik : pembentukan indeks pada beberapa tabel yang telah dibuatlah pada tahap ini dikerjakan. mengelompokkan tabel atau mendesain ulang yang bersifat substansial terhadap bagian dari skema database.
·         Desain Aplikasi dan Keamanan : Keseluruhan proyek software yang menggunakan DBMS sebaiknya memperhitungkan faktor-faktor aplikasi yang ada diluar database, seperti enkripsi, digital sinature, dll.


Diagram Hubungan Entitas (Entity Relationship Diagram - ERD)
Diagram hubungan entitas merupakan suatu teknik grafis yang menggambarkan skema database. Diagram ini disebut sebagai ERD karena diagram tersebut menunjukkan berbagai entitas yang dimodelkan dan hubungan antar entitas tersebut. Dan entitas sendiri merupakan segala sesuatu yang informasinya ingin dikumpulkan dan disimpan oleh organisasi.
ERD tidak hanya akan menunjukkan isi dari suatu database tetapi secara grafis merupakan model suatu organisasi. Jadi, ERD dapat dipergunakan tidak hanya untuk mendesain database, tetapi juga untuk mendokumentasikan dan memahami database yang telah ada, serta berguna dalam mengubah secara total proses bisnis.
Elemen-elemen yang harus ada di dalam ERD, sebagai berikut :
1.      Entity (Entitas)
Merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entitas ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang. Entitas ini memiliki dua tipe di dalamnya, yaitu :
Ø  Entitas kuat, merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lain
Ø   Entitas lemah, merupakan entitas yang kemunculannya tergantung pada keberadaan entitas lain pada suatu relasi.
Contoh ERD mengenai Rumah Sakit maka, entitasnya adalah penjaga, perawat dan dokter.
2.      Attribute (Atribut)
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips. Terdapat lima jenis atribut yang perlu diketahui, yaitu :
Ø  Atribut Komposit, ialah suatu atribut yang tidak bias dipecah lagu menjadi atribut yang lebih kecil.
Ø  Atribut Atomic, ialah suatu atribut yang terdiri atas satu komponen tunggal dan tidak bias diuraikan lagi.
Ø  Single Valued Attribute, ialah suatu atribut yang hanya punya satu nilai untuk suatu entitas.
Ø  Multi Valued Attribute, ialah suatu atribut yang dapat terdiri dari sekumpulan nilai untuk entitas
Ø   Atribut Derivatif, ialah atribut yang dihasilkan dari atribut lain yang tidak berasal dari satu entitas.

Contoh jika ERD-nya mengenai Rumah Sakit dan entitasnya adalah dokter maka, atributnya bias berupa No.ID_Dokter, Nama_Dokter, Spesialis_Dokter.
3.      Relationship (Hubungan / Relasi)
Merupakan suatu hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas. Contoh Jika ERD-nya mengenai Rumah Sakit dan entitasnya adalah dokter dan pasien. Jadi, entitas dokter ini memiliki relasi dengan entitas pasien sebagai “merawat/ memeriksa/ menyembuhkan”, hal ini berarti bahwa dokter memeriksa/ menyembuhkan pasien atau pasien diperiksa/ disembuhkan oleh dokter. Jadi, di dalam relasinya harus ada hubungan yang pasti pada antar entitas yang berelasi.

Hubungan antara entitas menyangkut dua komponen yang menyatakan jalinan ikatan yang terjadi, yaitu :
1.      Derajat Relasi atau Kardinalitas
Merupakan jumlah anggota entitas yang terdapat di dalam relasi yang terjadi. Pasangan antara anggota entitas A dan B dapat dilakukan sesuai dengan derajat hubungannya, yaitu :
·         Derajat Hubungan 1 :1 (One to one)
Setiap entitas pada himpunan entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu entitas saja pada himpunan entitas B.
·         Derajat hubungan 1 : M (One to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu dari entitas pada himpunan entitas B tapi, entitas B hanya dapat berhubungna dengan satu entitas saja pada himpunan entitas B.
·         Derajat Hubungan M : N (Many to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B dan sebaliknya.
Partisipasi Hubungan
Partisipasi hubungan menyatakan sifat keterlibatan tiap anggota entitas dalam relasi terjadinya hubungan.


Model Data REA (Resources, Data, Events)
Model data REA merupakan suatu alat pemodelan konseptual yang secara khusus dipergunakan dalam desain database SIA yang digunakan sebagai alat pembuatan model konseptual yang fokus terhadap aspek semantik bisnis yang mendasari aktivitas rantai nilai suatu organisasi.
Model data REA akan memberikan struktur dalam dua cara dalam desain database, yaitu
·         Dengan mengindentifikasi entitas apa yang seharusnya dimasukkan ke dalam database SIA
·         Dengan menentukan bagaimana membuat struktur antar entitas dalam database tersebut.
Dalam model data REA ini akan mengkalisifikasikan entitas ke dalam tiga kategori, yaitu
·         Sumber Daya  (Resource)
Merupakan hal-hal yang memiliki nilai ekonomi bagi organisasi. Contohnya : Kas, persediaan dan peralatan.
·         Kegiatan atau aktivitas bisnis (Event)
Merupakan berbagai aktivitas bisnis yang informasinya ingin dikumpulkan perusahaan untuk tujuan perencanaan dan pengendalian. Contohnya kegiatan penjualan, kegiatan penerimaan kas
·         Pelaku (Agents)
Merupakan orang-orang dan organisasi yang terlibat dalam kegiatan yang informasinya ingin di dapatkan untuk tujuan perencanaan ,pengendalian dan evaluasi. Contohnya : pegawai dan pelanggan.

Pola Dasar REA (Basic REA Template) pada Model data REA akan menetapkan pola dasar tentang bagaimana ketiga jenis entitas (sumber daya, kegiatan dan pelaku) yang seharusnya berhubungan satu sama lain. Serta untuk setiap entitas kegiatan akan dihubungkan  ke sebuah entitas sumber daya.

Membangun Diagram REA untuk Satu Siklus Transaksi


Membangun diagram REA untuk siklus transaksi tertentu terdiri dari empat langkah, yaitu :
1.      Identifikasi pasangan kegiatan pertukaran ekonomi yang mewakili hubungan dualitas dasar member untuk menerima, di dalam siklus tersebut. Hal ini berarti bahwa :
·         Pertukaran ekonomi dasar dalam siklus pendapatan melibatkan penjualan barang dagangan atau pelayanan, serta serangkaian penerimaan kas sebagai pembayaran dalam penjualan tersebut
·         Diagram REA untuk siklus pendapatan S&S dengan membuat entitas kegiatan penjualan dan penerimaan kas dalam bentuk persegi panjang, dan hubungan dualitas ekonomi antara mereka, dalam bentuk wajik.
2.      Identifikasi sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan pertukaran ekonomi dan para pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Hal ini berarti bahwa :
·         Ketika kegiatan yang menjadi pusat perhatian telah ditentukan maka, sumber daya yang dipengaruhi oleh kegiatan tersebut perlu diidentifikasi.
·         Kegiatan penjualan dapat diterjemahkan menjadi pemberian persediaan kepada pelanggan.
·         Kegiatan penerimaan kas pun dapat diterjemahkan sebagai menerima kas dari pelanggan.Setelah menentukan sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi pelaku yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan tersebut.
·         Paling tidak selalu terdapat satu pelaku internal (pegawai) dan di sebagian besar kondisi, seorang pelaku eksternal (pelanggan/ pemasok) yang terlibat dalam setiap kegiatan.
3.      Analisis setiap kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan apakah kegiatan tersebut harus dipecah menjadi suatu kombinasi dari satu atau lebih kegiatan komitmen dan kegiatan pertukaran ekonomi. Hal ini berarti bahwa :
·         Langkah ketiga dalam menggambar diagram REA adalah menganalisis kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan apakah kegiatan tersebut dapat dipecah menjadi sebuah kombinasi dari satu atau lebih kegiatan komitmen dan pertukaran.
·          Jika, perlu mengganti kegiatan pertukaran ekonomi aslinya dengan rangkaian kegiatan komitmen maka, pertukaran ekonomi yang dihasilkan berasal dari pemecahan kegiatan tadi.
4.      Tetapkan kardinilitas (cardinalities) pada setiap hubungan. Hal ini berarti bahwa :
·         Kardinalitas menunjukkan bagaimana perumpamaan dalam satu entitas dapat dihubungkan ke perumpamaan tertentu dalam entitas lainnya.
·         Kardinalitas sering diungkapkan sebagai pasangan nomor di setiap entitas.
·          Nomor pertama adalah kardinalitas minimum, dan nomor kedua adalah kardinalitas maksimum.
·         Kardinalitas maksimum dari sebuah hubungan menunjukkan apakah setiap baris dalam entitas dapat dihubungkan lebih dari satu baris dalam entitas lainnya on the other side of the relationship.
·         Kardinalitas maksimum dapat baik 1 atau N.
·         Kardinalitas minimum 1 artinya bahwa setiap baris dalam tabel itu dapat dihubungkan ke hanya satu baris dalam tabel lainnya.
·         Kardinal maksimum N artinya bahwa setiap baris dalam tabel itu bisa dihubungkan lebih dari satu baris dalam tabel lainnya



 Sumber :

http://fyusrizal.blogspot.com/2013/10/pembuatan-model-data-dan-desain-database.html





 
;